Pembekuan dan Pengawetan Darah untuk Donor Dapat Dilakukan dengan Cara Ini

Hello Readers! Apakah kamu pernah mendengar tentang pembekuan dan pengawetan darah untuk donor? Bagi sebagian orang, hal ini mungkin terdengar baru, namun sebenarnya sudah dilakukan dalam proses transfusi darah. Nah, dalam artikel kali ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang cara-cara pembekuan dan pengawetan darah untuk donor. Yuk, simak selengkapnya!

Pembekuan Darah untuk Donor

Proses pembekuan darah untuk donor dilakukan dengan tujuan agar darah tersebut dapat disimpan dalam waktu yang lama sebelum digunakan untuk transfusi. Ada beberapa cara pembekuan darah yang umum digunakan, antara lain:

1. Pembekuan Darah dengan Menggunakan Gula

Cara pertama yang dapat dilakukan untuk membekukan darah adalah dengan menggunakan gula. Gula yang digunakan adalah sukrosa atau dextrose yang dicampurkan dengan darah dalam jumlah tertentu. Gula ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan osmolaritas sel darah merah dalam darah yang dibekukan sehingga sel tetap utuh.

2. Pembekuan Darah dengan Menggunakan Cryoprotectant

Cara kedua yang dapat dilakukan untuk membekukan darah adalah dengan menggunakan cryoprotectant. Cryoprotectant yang umum digunakan adalah dimetilsulfoksida (DMSO) atau gliserol. Cryoprotectant ini berfungsi untuk melindungi sel-sel darah dari kerusakan yang disebabkan oleh pembekuan.

Pengawetan Darah untuk Donor

Setelah darah dibekukan, selanjutnya adalah proses pengawetan. Pengawetan darah dilakukan agar darah tetap dapat digunakan dalam waktu yang lama tanpa mengalami kerusakan. Ada beberapa cara pengawetan darah yang umum digunakan, antara lain:

1. Pengawetan Darah dengan Menggunakan AS-1 atau AS-3

Cara pertama yang dapat dilakukan untuk mengawetkan darah adalah dengan menggunakan AS-1 atau AS-3. AS-1 dan AS-3 merupakan larutan yang mengandung nutrisi dan elektrolit yang dibutuhkan oleh sel-sel darah merah. Selain itu, larutan ini juga mengandung zat pengawet yang dapat melindungi sel-sel darah dari kerusakan.

2. Pengawetan Darah dengan Menggunakan CPDA-1

Cara kedua yang dapat dilakukan untuk mengawetkan darah adalah dengan menggunakan CPDA-1. CPDA-1 merupakan larutan yang mengandung nutrisi dan elektrolit yang dibutuhkan oleh sel-sel darah merah. Selain itu, larutan ini juga mengandung zat pengawet yang dapat melindungi sel-sel darah dari kerusakan.

Keuntungan dari Pembekuan dan Pengawetan Darah untuk Donor

Tahukah kamu bahwa pembekuan dan pengawetan darah dapat memberikan beberapa keuntungan? Berikut adalah beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari pembekuan dan pengawetan darah:

1. Meningkatkan Ketersediaan Darah

Dengan adanya pembekuan dan pengawetan darah, ketersediaan darah untuk transfusi dapat meningkat. Hal ini karena darah yang dibekukan dan diawetkan dapat disimpan dalam waktu yang lama sehingga dapat digunakan kapan saja dibutuhkan.

2. Mengurangi Resiko Penolakan Darah

Darah yang dibekukan dan diawetkan memiliki kemampuan untuk mengurangi resiko penolakan darah oleh penerima transfusi. Hal ini karena darah yang dibekukan dan diawetkan memiliki kandungan imunoglobulin yang lebih rendah dibandingkan dengan darah segar.

3. Mengurangi Resiko Infeksi

Darah yang dibekukan dan diawetkan juga memiliki kemampuan untuk mengurangi resiko infeksi pada penerima transfusi. Hal ini karena darah yang dibekukan dan diawetkan telah melalui proses screening untuk memastikan bahwa darah tersebut bebas dari virus dan bakteri yang dapat menimbulkan infeksi.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa pembekuan dan pengawetan darah untuk donor dilakukan dengan tujuan agar darah dapat disimpan dalam waktu yang lama sebelum digunakan untuk transfusi. Ada beberapa cara pembekuan dan pengawetan darah yang dapat dilakukan, dan masing-masing cara memiliki keuntungan tersendiri. Dengan adanya pembekuan dan pengawetan darah, ketersediaan darah untuk transfusi dapat meningkat, dan resiko penolakan dan infeksi dapat diurangi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mendukung program donor darah dan selalu menjaga kesehatan tubuh agar dapat berpartisipasi dalam program donor darah. Terima kasih telah membaca artikel ini, sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!