Qodiriyah wa Naqsyabandiyah: Mengenal Lebih Dekat Aliran Tasawuf Terkenal di Indonesia

Pendahuluan

Hello Readers, apa kabar? Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang qodiriyah wa naqsyabandiyah, sebuah aliran tasawuf yang sangat terkenal di Indonesia. Meskipun aliran ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, namun hingga kini masih banyak yang ingin mengetahui lebih dalam tentang qodiriyah wa naqsyabandiyah. Oleh karena itu, mari kita simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini.

Pengertian Qodiriyah wa Naqsyabandiyah

Qodiriyah wa naqsyabandiyah adalah aliran tasawuf yang awalnya muncul di wilayah Uzbekistan dan Tajikistan pada abad ke-12. Aliran ini kemudian menyebar ke seluruh dunia Islam dan menjadi salah satu aliran tasawuf yang paling terkenal di dunia. Qodiriyah wa naqsyabandiyah memiliki ajaran yang sama dengan aliran tasawuf lainnya, yaitu mencari kebenaran hakiki dari Tuhan melalui berbagai ibadah dan dzikir.

Sejarah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Indonesia

Di Indonesia, qodiriyah wa naqsyabandiyah pertama kali dikenal pada masa penjajahan Belanda. Aliran ini diperkenalkan oleh seorang warga negara Belanda bernama Snouck Hurgronje yang juga seorang orientalis. Snouck Hurgronje tertarik dengan tasawuf dan ingin mempelajarinya secara langsung. Oleh karena itu, ia datang ke Mekah dan berguru kepada Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi, seorang ulama terkenal dari Minangkabau yang juga seorang sufi qodiriyah.

Perbedaan Qodiriyah dan Naqsyabandiyah

Meskipun sama-sama aliran tasawuf, qodiriyah dan naqsyabandiyah memiliki perbedaan dalam metode dan pengajaran. Qodiriyah lebih menekankan pada dzikir dan meditasi sebagai sarana untuk mencapai tujuan tasawuf, sedangkan naqsyabandiyah lebih menekankan pada pengendalian diri dan penyerahan diri kepada Tuhan melalui tarekat.

Karakteristik Qodiriyah wa Naqsyabandiyah

Qodiriyah wa naqsyabandiyah memiliki beberapa karakteristik yang khas, antara lain:- Menekankan pentingnya dzikir dan meditasi- Menekankan pentingnya penyerahan diri kepada Tuhan- Menekankan pentingnya pengendalian diri dan nafsu- Mengajarkan tentang cinta kepada sesama manusia

Syekh Abdul Qodir al-Jaelani

Syekh Abdul Qodir al-Jaelani adalah salah satu tokoh penting dalam aliran qodiriyah. Beliau lahir di Persia pada abad ke-11 dan kemudian pindah ke Baghdad untuk berguru kepada Syekh Hammad al-Dabbas, seorang sufi terkenal pada masa itu. Syekh Abdul Qodir al-Jaelani kemudian mendirikan tarekat qodiriyah dan menjadi salah satu sufi terkenal di dunia.

Syekh Muhammad Bahauddin Naqsyaband

Syekh Muhammad Bahauddin Naqsyaband adalah tokoh penting dalam aliran naqsyabandiyah. Beliau lahir di Uzbekistan pada abad ke-14 dan kemudian berguru kepada Syekh Abdul Khaliq al-Ghujdawani, seorang sufi terkenal pada masa itu. Syekh Muhammad Bahauddin Naqsyaband kemudian mendirikan tarekat naqsyabandiyah dan menjadi salah satu sufi terkenal di dunia.

Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Indonesia

Di Indonesia, tarekat qodiriyah wa naqsyabandiyah telah berkembang pesat sejak diperkenalkan pada masa penjajahan Belanda. Beberapa tokoh penting dalam aliran ini di Indonesia antara lain:- Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari (qodiriyah)- Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi (qodiriyah)- Syekh Siti Jenar (naqsyabandiyah)

Keberadaan Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Masyarakat

Tarekat qodiriyah wa naqsyabandiyah telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, terutama di wilayah Jawa. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh para pengikut tarekat ini antara lain:- Dzikir dan meditasi bersama- Pengajian dan tausiyah- Kegiatan sosial seperti pengobatan gratis dan membantu masyarakat yang membutuhkan

Kritik terhadap Qodiriyah wa Naqsyabandiyah

Meskipun qodiriyah wa naqsyabandiyah memiliki banyak pengikut di Indonesia, namun aliran ini juga mendapat kritik dari beberapa pihak. Beberapa kritik yang dilontarkan antara lain:- Menekankan pada pengendalian diri tanpa memperhatikan kondisi sosial masyarakat- Tidak memperhatikan aspek-aspek keilmuan dalam pengajaran tasawuf- Cenderung eksklusif dan tidak toleran terhadap aliran tasawuf lainnya

Pembaharuan dalam Qodiriyah wa Naqsyabandiyah

Seiring dengan perkembangan zaman, qodiriyah wa naqsyabandiyah juga mengalami pembaharuan dalam pengajarannya. Beberapa tokoh yang dianggap sebagai pembaharu dalam aliran ini antara lain:- Syekh Abdul Qadir Jailani al-Haddad (qodiriyah)- Syekh Abdul Qadir al-Mandili (naqsyabandiyah)

Kesimpulan

Qodiriyah wa naqsyabandiyah adalah aliran tasawuf yang sangat terkenal di Indonesia. Meskipun memiliki perbedaan dalam metode dan pengajaran, namun kedua aliran ini memiliki tujuan yang sama yaitu mencari kebenaran hakiki dari Tuhan. Di Indonesia, tarekat qodiriyah wa naqsyabandiyah telah berkembang pesat dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Meskipun mendapat kritik dari beberapa pihak, namun qodiriyah wa naqsyabandiyah tetap menjadi aliran tasawuf yang sangat dihormati dan diikuti hingga saat ini.

Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya!